Menciutnya Civic Space dan Pembangunan Perdamaian di Asean: Tantangan dan Rekomendasi untuk Indonesia, Malayasia dan Thailand - Gelora Hukum
IKLAN

Breaking

Minggu, 17 November 2019

Menciutnya Civic Space dan Pembangunan Perdamaian di Asean: Tantangan dan Rekomendasi untuk Indonesia, Malayasia dan Thailand

Jakarta, Gelora Hukum - (12/11/2019), The Habibie Center menyelenggarakan seminar nasional bertema “Menciutnya Civic Space dan Pembangunan Perdamaian di Asean: Tantangan dan Rekomendasi untuk Indonesia,  Malayasia dan Thailand” di Hotel Le Meridien,  Jakarta.   Seminar ini sekaligus membuka rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun The Habibie Center yang ke-20. Seminar ini dibuka oleh Hadi Kunjara (Direktur Eksekutif The Habibie Center), dan Akiko Hariba (Sasakawa Peace Foundation) serta menghadirkan empat narasumber,  yakni YB Senator Ismail Bin Yusop (Institut Darul Ehsan (Ide) Malayasia), Muhamad Alady (Yayasan Nusantara Thailand), Nurkholis Hidayat (Lokataru Foundation),  dan Sopar Poranto (Peneliti The Habibie Center).

Seninar ini bertujuan untuk berbagi informasi terkini tantangan tentang ruang publik dan pembangunan perdamaian di Indonesia,  Malaysia, dan Thailand; mendiskuaikan kebebasan berserikat,  berkumpul dan mengeluarkan pendapat di Indonesia,  Malaysia, dan Thailand; mengambil pelajaran penting yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang hak warga negara untuk berserikat,  berkumpul,  dan mengeluarkan oendapat; serta merumuskan upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesemoatan bagi warga negara untuk mempergunakan haknya tersebut guna berpartisipasi dalam kehidupan bernegara. 

The Habibie Center berpendapat bahwa seminar ini sangat penting dilakukan di tengah menurunnya tingkat kebebasan publik di Indonesia pasca 20 tahun reformasi. Fakta menurunnya kebebasan publik tersebut dapat dikihat dari sejumlah hasil survei dan indeks demokrasi Indonesia,  maupun indeks demokrasi dunia yang menunjukkan bahwa skor tingakat kebebasan publik berada di posisi paling rendah dibandingkan dengan skor variabel-variabel lain. 

The Habibie Center juga menyatakan bahwa Indonesia,  Malaysia dan Thailand harus memastikan terjaminnya kebebasan sipil  di dalam kehidupan demokrasi mereka masing-masing.  Ketiga negara ini dapat memainkan peran besar dan strategis dalam menjaga kebebasan publik dan menjamin perdamaian di kawasan,  mengingat bahwa populasinya hampir 50% dari totak populasi ASEAN. (EZL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSOK