Jakarta, Gelora Hukum, - (18/11/2019), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roslani yang didampingi jajarannya melakukan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo untuk berdiskusi dengan para pelaku usaha di Menara Kadin Indonesia, Senin (18/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Kadin menyampaikan sambutan posotif atas terpilihnya Edhy sebagai Menteri KKP dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. "Kami siap menjadi mitra pemerintah, berkoordinasi untuk mensinergikan program dunia usaha sengan program KKP" ungkap Rosan P. Roeslani.
Menurutnya, sektor perikanan adalah sektor dengan potensi besar yang perlu dikembangkan lebih jauh, tidak hanya dari nilai ekonominya saja, namun juga dari peningkatan sumber daya manusia serta tata kelolanya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan investasi di sektor ini.
"Dunia usaha menunggu gebrakan pemerintah, kita harapkan kebijakan itu bisa pro dunia usaha sehingga industri perikanan kita berkelanjutan dan investasi banyak masuk," tambah Rosan.
Pada kesempatan yang sama Menteri KKP Edhy Prabowo menyampaikan bahwa tidak mungkin suatu negara dan bangsa bisa maju kalau pengusahanya tidak dirangkul. Oleh sebab itu, KKP bersama Kadin berkomitemen bekerjasama membangun sektor perikanan dan kelautan.
Ke depan, KKP akan memperbaiki dan meningkatkan komunikasi dengan nelayan, sektor kelautan dan perikan harus terbuka terhadap nelayan dan pengusaha, karena pengusaha juga adalah nelayan.
Membangun sektor budidaya perikan, dengan cara mempermudah ijin usaha sesuai perundang-undangan yang berlaku untuk melindungi para nelayan kita, menyerap tenaga kerja dan menambah devisa negara bersama stakeholder lain seperti Kementrian Tenaga Kerja dan Kementrian Perhubungan, ujar Edhy Prabowo.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikana, Yugi Prayanto menyampaikan pentingnya pengembangan tentang perikanan tangkap dan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi perairan, serta perdagangan perikanan dalam negeri dan ekspor yang perlu didorong. (EZL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar