Pembongkaran Paksa KWH Meter di Nias Barat Semakin Brutal - Gelora Hukum
IKLAN

Breaking

Jumat, 22 Februari 2019

Pembongkaran Paksa KWH Meter di Nias Barat Semakin Brutal


NIAS BARAT, GELORA HUKUM - Akhir akhir ini tidak terhitung pelanggan PLN diwilayah Nias barat mengeluh, atas tindakan brutal petugas PLN membongkar paksa KWH meter konsumen dengan dalil tunggakan belum lunas.

F Gulo, salah seorang dari sekian banyak korban pembongkaran mengatakan, mengutuk keras tindakan petugas PLN diwilayah Nias barat,  karena tagihan dari PLN bukan saya tidak bersedia membayar "saya sangat bersedia", cuman saya berharap penjelasan secara rinci, berapa yg tunggakan saya per bulannya, tetapi pihak petugas PLN mengatakan setelah dibayarkan baru diberikan rincian itu, artinya saya dituntut melunasi duluan  berdasarkan jumlah yang mereka minta, sementara rincian perbulannya tidak ditunjukan, harusnya rincian tunggakan perbulan itu dasar akumulasi jumlah tunggakan saya yang harusnya saya bayar.

Jujur saya tidak pernah menolak untuk tidak melunasi tunggakkan yang diminta PLN asalkan rinciannya jelas, kenapa saya harus ngotot meminta rincian itu, karna kondisi PLN di Nias Barat selama ini "Hidup Mati" alias hidupnya tidak teratur, bahkan pada tahun tahun  lalu PLN lebih banyak padam dari pada hidup, sehingga wajar kalau saya pertanyakan jumlah KWH meter yang saya gunakan perbulannya, karena dari jumlah KWH meter itulah dasar perhitungan jumlah tunggakan saya per bulan, bagaimana mungkin saya lunasi total tunggakan itu dengan hanya menunjukan jumlahnya saja tanpa rincian yang jelas, bahkan setelah saya pertanyakan itu malah pihak petugas PLN membongkar paksa meteran saya tanpa surat peringatan atau surat pemberitahuan pemutusan sebelumnya, urai F Gulo.

Senada, Saver Gulo Kepala Desa lologolu menyatakan rasa kesal atas tindakan brutal PLN membongkar paksa kWh meter terhadap pelanggan termasuk korbannya warganya, prinsipnya saya sangat mendukung tugas mulia PLN dalam melakukan pelayanan termasuk desakan pembayaran tugakkan listrik itu, tetapi harus dengan rincian yang jelas, tetapi jujur saya juga sangat kecewa terhadap kinerja PLN ini karena pemadaman listrik di Nias barat benar benar tidak beraturan bahkan tanpa pemberitahuan pemadaman terlebih dahulu tetapi terjadi secara suka suka, akibat "Hidup padam" arus listrik itu tidak sedikit pelanggan yang mengalami kerugian termasuk lonjatan kWh meter, dan alat alat elektronik keluarga pada rusak.

Ditempat terpisah, pengurus PK Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI) Kab.Nias Barat juga menyesal sikap PLN yang terkesan arogan dan seolah tidak berdosa, tidak sedikit pelanggan mengeluh tindakan PLN dalam menentukan besarnya nilai tunggakkan pada masing masing pelanggan, bahkan bukti pelanggaran PLN berbasis penipuan yang kita punya tidak hanya sedikit.

Misal, tercatat dalam print out yang diterbitkan PLN kepada sejumlah pelanggan yang telah membayar tunggakannya, terlihat banyak kejanggalan diantaranya terdapat keseragaman jumlah pemakaian KWH pada setiap bulan misal = 20 kWh, logikanya bagaimana mungkin sama, sementara kondisi PLN selama ini "hidup padam", selain itu terdapat jumlah  pemakaian KWH meter untuk  1 bulan sebanyak = 142 KWH, fakta ini benar benar motif penipuan harusnya pemakaian untuk kategori rumah tangga paling hebat Blok 1 yakni 1 s/d 20 kWh atau blok 2 = 20 s/d 40 atau 60 kwh, dsb, fakta ini kita sedang menghimpun data sebanyak banyaknya, tentu selanjutnya bersama sejumlah korban akan menempuh jalur hukum secara pidana dan gugatan perdata dipengadilan dengan objek perbuatan melawan hukum, tandas Emanuel Gulo pengurus GNPK RI  mengakhiri.

Manager PLN arel Nias Evan Sirait melalui  Via WA menjelaskan, PLN sebenarnya sangat tidak suka melakukan pembongkaran karena ini sebenarnya pekerjaan yg tidak perlu kami lakukan, tetapi ini adalah pilihan terakhir, dan apabila pelanggan yang kami datangi kerumahnya mau membayar tentunya kami tidak akan bongkar juga, masih dikasih kesempatan kok utk bayar langsung. (Timred)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSOK