Membangun Platform Revolusi Industri 4.0 dan Konten Politik Pemilih Milenial - Gelora Hukum
IKLAN

Breaking

Senin, 11 November 2019

Membangun Platform Revolusi Industri 4.0 dan Konten Politik Pemilih Milenial

Jakarta, Gelora Hukum - (11/11/2019), Salah satu tokoh senior Partai Golkar,  Ridwan Hisjam meluncurkan buku bertajuk Reformasi Paradigma Baru Partai Golkar.  Buku ini merupakan sumbangsih pemikiran yang lahir dari kesadaran Ridwan Hisjam untuk tetap menjaga,  merwat dan membesarkan Partai Golkar di era milenial.  Era yang ditandai dengan mulainya revolusi Industri 4.0.

Dipilihnya tepat pada tanggal 10 November 2019 meluncurkan buku ini adalah sebuah pesan  dari Ridwan Hisjam yang ingin menanamkan semangat kepahlawanan dalam tubuh kader-kader Golkar agar tetap berkobar dalam kondisi apa pun demi memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

Hari pahlwan ini juga sengaja dipilih untuk mengingatkan kembal semangat dan cit-cita pahlwan yang berkobar dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.  Semangat yang diperlihatkan para pahlwan dan seluruh rakyat Surabaya dalam pertempuran heroik di Hotel Oranje atau Hotel Yamato yang kemudian dikenal sebagai Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan,  Surabaya. 

Semangat pahlwan dari arek-arek Suroboyo itu menurun kepada Ridwan Hisjam dari kakeknya H. Jahja yang juga pemilik Toko H. Jahja tepat di sebarang Hotel Oranje.  Dimana Sang Kakek adalah juga figur menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah bersama-sama rakyat Surabaya lainnya dalam peristiwa heroisme perobekan bendera Belanda yang berwarna merah putih biru menjadi merah putih dan dikibarkan di pucuk Hotel Oranje.

Jika kita menengok ke belakang tahun 1998 saat Indonesia memasuki era reformasi,  Golkar mendapatkan cobaan yang begitu berat. Sebagai kekuatan politik yang diidentikan dengan kekuatan Orde Baru, Golkar tak lepas dari hujatan dan serangan habis-habisan dari kelompok tertentu yang tidak menginginkan eksistensi Golkar. Golkar jadi sasaran kemarahan. 

Ketika itu,  Ridwan Hisjam yang menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur juga merasakan hal serupa. Serangan datang bertubi-tubi. Kantor-kantor Golkar dibakar,  situasi mencekam. Saat asap hitam menyelimuti Kota Surabaya,  Ridwan tak bergeming. Dia tampil berdiri di atas puing-puing reruntuhan sembri mengibarkan bendera Golkar dengan gagah berani. Tak takut risiko.  Padahal ketika itu tak ada yang berani memprediksi Golkar bakal langgeng. Apalagi pulih kembali dan mendulang suara tinggi. 

Tapi tidak bagi Ridwan Hisjam. Ia bersama tokoh-tokoh Golkar lainnya rela jatuh bangu berjuang dan memprlertahankan panji-panji Golkar dari ancaman kehancuran saat itu. 

Luar biasa perjuangan Ridwan dan sejumlah tokoh Partai Golkar mampu mempertahankan suara rakyat sejati.  Ketik dilangsungkan Pemilu tahum 1999 Golkar berhasil mendulang suara tinggi kedua setelah PDIP secara nasional dan sukses mengirimkan wakil-wakil rakyatanya ke parlemen. 

Kepercayaan rakyat semakin tinggi ketika di Pemilu tahun 2004 Golkar hidup lagi sebagai partai pemenenag pertama secara nasional. Dan hingga sekarang,  Partai Golkar masih berkibar. (EZL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSOK