Renville Napitupulu : Cari dan Kejar Jaringan Terorisme Demi Kenyamanan Mayarakat - Gelora Hukum
IKLAN

Breaking

Kamis, 14 November 2019

Renville Napitupulu : Cari dan Kejar Jaringan Terorisme Demi Kenyamanan Mayarakat

Anggota DPRD Kota Medan, Renville Pandapotan Napitupulu, ST, (Antoni Pakpahan)
MEDAN, GELORA HUKUM - Anggota DPRD Medan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Renville Pandapotan Napitupulu, ST, angkat bicara terkait kejadian bom  bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara,  Rabu (13/11/2019) pukul 08.45 Wib, pagi. 

Menurutnya, seharusnya pihak Kepolisian terus mencari dan mengejar jaringan-jaringan terorisme yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. 

Anggota DPRD Medan, Renville Pandapotan Napitupulj, ST bersama Wakil Pimpinan Redaksi Gelora Hukum (Wa pimred), Antoni Pakpahan, Amd, Saat ditemui diruangannya, Kamis (14/11/2019).
"Saya yakin pelaku bom bunuh diri yang di Mapolresta Medan ada hubungannya dengan Terorisme, ia yakin tidak mungkin pelaku meledakan dirinya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, " Ujar Renville saat ditemui di ruangannya di Gedung DPRD Medan, Jalan Maulana Lubis,Kota Medan,Kamis (14/11/2019). 

"Saya harap pihak kepolisian supaya terus meencari dan membasmi  jaringan-jaringan Terorisme yang ingin mengganngu keamanan dan kenyamanan masyarakat," Himbaunya. 

Lebih lanjut, Renville mengatakan, pemerintah dan kepolisian harus hadir ditengah masyarakat untuk menjamin dan tanggap terhadap keamanan masyarakat. 

"Sangat diperlukan penguatan kordinasi dan kerjasama dengan pemerintah, Kepolisian, BIN dari tingkat pusat sampai kelurahan dan perlunya peningkatan kapasitas lembaga pemerintah dalam penanggulangan Terorisme dengan mengaktifkan kembali Petahanan Sipil (Hansip) dan Poskamling disetiap Kelurahan/Desa, " ujar Renville yang juga Ketua PSI Kota Medan. 

Menurut Renville, Pemerintah dan Kepolisian sudah cukup bagus untuk menangani aksi terorisme di Indonesia sejak Tahun 2017 s/d 2018.

"Namun, Pemerintah dan Kepolisian jangan lengah untuk menjamin keselamatan masyarakat, karena para terorisme bekerja secara senyap sewaktu-waktu bisa melakukan kejahatan bom bunuh diri, " Ujar Renville. 

Untuk diketahui, sebuah ledakan diduga bom baru saja meledak di Mapolresta Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019) pukul 08.40 WIB. Ledakan itu diduga kuat merupakan bom bunuh diri.

Akibat dari ledakan bom tersebut, 6 orang mengalami luka akibat ledakan. Enam orang tersebut terdiri dari 4 anggota Polri kemudian satu PHL atau pekerja harian lepas dan satu masyarakat.

Selain menelan korban luka, ledakan bom itu juga merusak 4 kendaraan, di mana 3 kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi. (Antoni Pakpahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSOK