Tak Punya KTP Mengurus Pengobatan, Arjuna Sinambela Meninggal Dunia - Gelora Hukum
IKLAN

Breaking

Jumat, 01 November 2019

Tak Punya KTP Mengurus Pengobatan, Arjuna Sinambela Meninggal Dunia

Photo Arjuna Sinambela (23)  semasa hidup.
DELI SERDANG-GELORA HUKUM - Nasib malang yang dialami Almarhum Arjuna Sinambela (23), Warga Dusun IX Jl bersama ujung,Gg Nangka,Desa Muliorejo,Kecamatan Sunggal,Kab Deliserdang. Akibat tidak memiliki Kartu Identitas yakni, Kartu Tanda Penduduk (KTP) akhirnya tidak bisa berobat ke Rumah Sakit lalu menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (31/10/2019). 

Menurut penjelasan  dari Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu menceritakan , bahwa Almarhum Arjuna Sinambela mengalami penyakit Pengidap Tuber Colosis yang selama ini diderita Almarhum. 

"Karena tidak memikik E-KTP, saya mendampingi Almarhum ke Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) ,Jumat (25/10/2019) untuk mendapatkan berobat gratis ke Rumah Sakit, " Ujar Pasaribu saat dihubungin melalui Selulernya. 

Padahal KTP tersebut sangat diperlukan Arjuna Sinambela, sebagai salah satu syarat baginya supaya bisa berobat secara gratis, karena tidak mempunyai uang untuk biaya.

Namun apa dayanya, Akibat susahnya mengurus e-KTP di Kabupaten Deliserdang, dia tak kunjung mendapat e-KTP sampai akhir hayatnya.

Penyakit yang diderita Arjuna Sinambela ternyata sudah parah, namun tidak kunjung bisa berobat meski dia sudah mencoba mengurus e-KTPnya,

Lebih lanjut,Uba Pasaribu menjelaskan,Arjuna Pasaribu sudah memohon dengan sangat kepada  Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan Dinas Catatan Sipil Deli Serdang, Jumat (25/10/2019) lalu. Permohonan itu disampaikan Arjuna sesaat setelah ia selesai mengecek datanya secara online di database kependudukan Dinas Catatan Sipil. Sesekali ia terbatuk-batuk.

Namun ia hanya bisa berharap. Permohonannya seperti bertepuk sebelah tangan. Sang Kabid Kependudukan berdalih tidak bisa membantu. "Senin saja kau datang," Ujar Kabid. 

Jawaban itu melemahkan semangat lelaki 23 tahun itu. Sang Kabid sepertinya tidak mau tau kenapa Arjuna sampai memohon pengurusan identitas kependudukannya itu. Sang Kabid juga tidak menanyakan lelaki itu sedang mengidap penyakit apa.

Padahal, sebelum bertemu Kabid Kependudukan Dinas Catatan Sipil itu, Arjuna sempat memuntahkan darah segar. Ia nekat menemui sang kabid dengan saru keyakinan bahwa akan ada solusi untuk mempercepat dirinya bisa mengakses layanan kesehatan.

Merasa sia-sia meminta bantuan ke Kabid Kependudukan, Arjuna pun mengadu ke anggota DPRD Deliserdang, Nusantara Tarigan.

"Akhirnya saya dan Almarhum bertemu dengan Anggota DPRD Deli Serdang, Nusantara Tarigan di ruangannya. Lalu Arjuna Sinambela menjelaskan semua masalah yang dialami dalam pengurusan KTP., " Ujar Paaaribu

Oleh Wakil Rakyat itu, Sang Kabid dikontak. Nusantara Tarigan meminta sang kabid untuk membantu pengurusan identitas Arjuna. Lalu, Arjuna disuruh kembali mendatangi kantor Catatan Sipil karena di sana, sang Kepala Dinas rupanya sedang menunggu Arjuna. 

Arjuna merasa senang karena ternyata mengadu ke DPRD sepertinya ampuh. Ia pun lekas berangkat ke kantor Catatan Sipil. Namun rasa senangnya berumur pendek. Bukan dibantu, ia malah dibentak oleh sang Kadis Catatan Sipil. Arjuna pun pulang dengan hati sedih dan kecewa.

Sesuai jawaban Kabid sebelumnya, Arjuna berencana kembali datang pada hari Senin. Namun karena ketiadaan uang untuk ongkos, Arjuna pun mengurungkan niatnya ke Kantor Catatan Sipil, Lubuk Pakam.

Kamis 31 Oktober 2019, Arjuna kembali muntah darah beberapa kali di depan rumahnya. Hingga akhirnya ia takluk oleh penyakit yang menggerogoti paru-parunya itu. Ia pun menghadap penciptaNya, tanpa sempat memiliki identitas kewarganegaraannya di bumi tempat dia berpijak. 

Ini kasus kesekian yang kami dampingi, yang selalu berhadapan dengan birokrasi super rumit. Dan pada akhirnya orang-orang marjinal seperti Arjuna terus menjadi korban birokrasi. 

Menurut Ubah Pasaribu, Arjuna Sinambela sudah tidak memiliki Orang tua. 

"ia dan adiknya tinggal bersama Neneknya yang sudah berumur 97 Tahun, " Ujar Pasaribu Mengakhiri. (Antoni Pakpahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSOK