Firman
menyebutkan kelemahan di dua Pilgubsu terdahulu kini tak ada lagi. Terlebih
soal komposisi pasangan calon, Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus (DJOSS)
yang diusung, keduanya dinyatakan mempunyai nilai lebih masing-masing, Djarot -
Sihar merupakan jawaban terhadap kondisi Sumatera Utara saat ini dan di masa
depan," ujar Firman yang merupakan anggota DPR RI dalam percakapan dengan
medanbisnisdaily.com belum lama ini.
Firman
menjelaskan bahwa Djarot memiliki modal sosial dan modal politik yang sangat
mencukupi untuk dipercaya menjadi Gubernur Sumut. Dari sisi kepartaian Djarot
berangkat dari bawah hingga bisa menjadi Ketua DPP. Sementara dari sisi
pemerintahan dia pernah dua kali menjabat Walikota Blitar, Wakil Gubernur serta
akhirnya Gubernur DKI Jakarta.
Sebaliknya,
sebagai anggota legislatif Djarot pernah menjabat Ketua DPRD Jawa Timur hingga
kemudian menjadi anggota DPR RI. Soal profesi, Djarot adalah bekas pengajar
atau dosen di salah satu perguruan tinggi di Surabaya, saat menjabat sebagai
walikota pada 2008 Djarot pernah mendapat label sebagai salah satu kepala
daerah terbaik dari majalah kelamaan yakni TEMPO pada 2008. Dia tak hanya
memahami persoalan birokrasi, tetapi pernah menjalaninya, Pak Djarot tidak
sekedar orang yang tidak bermasalah atau bersih dari berbagai hal, tetapi juga
menjadi panutan bagi kepala daerah yang lain," tegas Firman.
Sedangkan
Sihar yang merupakan peraih gelar doktor ekonomi dari Manchester, Inggris,
disebutkan Firman sebagai sosok profesional murni yang cukup paham soal-soal
kemasyarakatan. Terkait pengembangan ekonomi kerakyatan, putra almarhum
pengusaha DL Sitorus tersebut dinilai mampu. Berkali-kali terlibat sebagai tim
sukses pemilihan presiden, baik Jokowi - JK atau sebelumnya, membuat Sihar juga
perspektif yang baik soal politik pemerintahan, "Berbagai kelebihan serta
pengalaman Djarot - Sihar bisa jadi kekuatan atau potensi bagi keduanya untuk
mendapatkan dukungan dari rakyat," kata Firman.
Adalah
tugas para pendukung DJOSS, baik partai maupun relawan, kata Firman,
selanjutnya melakukan pendekatan kepada rakyat. Mengkomunikasikan secara terus
menerus kepada rakyat dimanapun berada tentang Djarot - Sihar. Terutama tentang
gagasan atau program yang sederhana serta terarah dimana paslon bisa
menjalankannya, (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar